Kertas
Pembungkus "Junk Food"
Juga Berbahaya untuk Kesehatan ?
Saat ini Jenis kertas pembungkus yang
biasa digunakan untuk membungkus makanan terbagi dalam 2 jenis pengaplikasian
dan lapisan :
– Kertas Anti Minyak
(Greaseproof Paper) : Adalah jenis kertas pembungkus yang memiliki satu lapisan
yang mampu menahan penyerapan minyak pada kertas, sehingga minyak tidak tembus.
Biasa digunakan untuk : Burger Wraps, Pembungkus Kebab, Kantong Roti, Kantong
Donnut, Kantong french fries, dan lain sebagainya pada pembungkus makanan yang
mengandung minyak.
– Kertas Pembungkus Anti Minyak dan
Anti Air ( Laminated ) : Adalah kertas pembungkus yang memiliki lapisan PE yang
mampu menahan penyerapan minyak dan air. Biasa digunakan untuk membungkus
nasi padang/rames.
Penggunaan
kertas anti minyak (Greaseproof Paper), di Indonesia digunakan secara meluas
sebagai kemasan Burger, kebab, kantong roti, donat, french fries, dan jenis
makanan lain yang mengandung minyak
Ada baiknya
kita mewaspadai dampak buruk greaseproof paper ini terhadap kesehatan kita
seperti tertuang dalam kutipan artikel dari Ayunda Pininta (Kompas.com tanggal
20/02/2017)
KOMPAS.com - Kertas yang digunakan untuk membungkus burger, nasi, sandwich, serta kentang, begitu juga dengan kotak ayam
goreng dan kardus pizza, dinilai peneliti mengandung bahan kimia sintetik
terkait dengan masalah kesehatan serius bila larut ke dalam makanan Anda,
menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental
Science & Technology Letters.
Peneliti
studi ini mengumpulkan sekitar 400 sampel dari kertas dan karton produk dari 27
rantai makanan cepat saji di Amerika Serikat dan menemukan bahwa 46% dari
kertas dan kotak makanan cepat saji, 20% dari sampel karton pembungkus, dan 16%
dari wadah minuman non-kertas, diuji positif mengandung sekelompok zat kimia
yang disebut per- and polyfluoroalkyls (PFASs).
Umumnya
kandungan zat kimia ini digunakan dalam kemasan makanan untuk menghalau lemak
dan minyak.
PFASs
telah dikaitkan dengan jenis kanker tertentu,
masalah perkembangan dan reproduksi, sistem kekebalan tubuh, dan masalah
kesehatan lainnya.
Meski
beberapa PFASs-seperti yang sebelumnya digunakan untuk membuat lapisan teflon
dan panci telah dilarang oleh FDA, banyak perusahaan telah membanjiri pasar
dengan generasi baru bahan kimia ini yang belum diuji secara memadai dalam hal
keamanan, menurut Environmental Working Group.
Sayangnya,
beberapa ahli mengatakan tidak ada cara mudah untuk mengetahui apakah kemasan
makanan cepat saji yang Anda beli mengandung PFASs atau tidak.
Cara
termudah untuk menghindari kemungkinan bahaya ialah segera menghabiskan makanan
cepat saji Anda atau menyimpan makanan cepat saji dalam wadah aman.
Semakin
sebentar makanan berada dalam bungkusnya, maka semakin sedikit bahan kimia yang
kemungkinan akan bercampur dengan makanan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar