Kamis, 01 Februari 2018

Cermat menggunakan kertas pembungkus nasi/makanan

Cermat menggunakan 

kertas pembungkus nasi/makanan 


Seberapa sering kita membeli  membeli makanan diluar rumah? Setiap hari ???

Apakah kita memberi perhatian khusus terhadap pembungkus/kemasan makanan yang kita beli tersebut?

Apakah kita menyadari, kelalaian kita dalam memperhatikan jenis serta mutu kertas pembungkus nasi/kemasan makanan yang kita makan setiap hari, 30 hari sebulan, 365 kali setahun terus menerus dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita?  




Dalam keseharian, kertas nasi bungkus berwarna coklat, dan karton duplex adalah jenis kemasan pangan primer berbahan kertas yang paling lazim digunakan sebagai kemasan nasi kotak, kotak kue, dan nasi bungkus. Perlu diketahui bahwa karton duplex dan kertas nasi bungkus berwarna coklat terbuat dari kertas daur ulang (koran, majalah, buku, kertas bekas lainnya), yang mungkin sudah terkontaminasi dan mengandung tinta cetak, perekat, lilin, bahan pencelup, serta bahan-bahan kimia lainnya.


Zat-zat berbahaya di atas berdampak negatif terhadap tubuh manusia sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, menganggu sistem endokrin, kelahiran prematur, meningkatkan resiko asma, mutasi gen, dan lain-lain.

Selain itu, mikroorganisme dan jamur dapat tumbuh pada kertas bekas. Kandungan mikroorganisme pada kertas tersebut juga menunjukkan nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya. Fakta penting lainnya yaitu ditemukannya kandungan logam berat yang relatif tinggi pada kertas yang mengandung serat daur ulang.
Salah satu pengamat industri pabrik kertas mengatakan bahwa kertas bekas termasuk koran dan majalah seharusnya tidak digunakan untuk membungkus bahan pangan secara langsung karena mengandung timbal yang jika terakumulasi dalam tubuh dapat beresiko membahayakan kesehatan. Jenis bahan pangan, konsentrasi, waktu kontak, serta luas permukaan kontak juga turut memicu migrasi.
Namun sayang nya masih sangat banyak kita temukan penggunaan bungkus makanan berbahan kertas daur ulang disekitar kita Salah satu penyebab maraknya penggunaan kertas daur ulang adalah karena harganya yang relatif lebih murah ataupun kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan efek samping yang ditimbulkan.
Untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya dari alat tersebut, berbagai bidang kesehatan pangan dan makanan seperti Badan POM, LIPI, dan LPPOM MUI sudah melakukan Rangkaian roadshow food safety packaging yang dilaksanakan di tiga lokasi, antara lain Jakarta, Bandung (29/11/2016), dan Semarang (1/12/2016). Program ini bertujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat untuk hidup sehat, salah satunya memilih kemasan pangan yang food grade dan higienis.
Penggunaan kemasan makanan berbahan dasar kertas non daur ulang bisa menjadi solusi. Kemasan kertas non daur ulang, yang 100% terbuat dari serat alami baik untuk konsumen, makanan dan lingkungan. Seperti di luar negeri, trennya sudah seperti itu jadi untuk mengurangi limbah karena biasanya kemasan ini biodegradable dan sudah memiliki standar keamanan
Alternatif lainnya, menggunakan peralatan tempat makanan untuk menjauhkan Anda dari penyakit. Walaupun tidak praktis, setidaknya hal itu aman untuk diri dan kesehatan kita nanti.
Semoga bermanfaat dan salam hidup lebih sehat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar